Penyebab Mata Minus Bukan dari Kebiasan Buruk atau Kekurangan Asupan Vitamin. Lantas Apa?

pria berkacamata minus
via Inikpop.com
Apakah kamu melihat teman atau orang terdekat yang hobi membaca buku sambil tiduran atau menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer tapi ternyata kedua matanya normal-normal saja? kanda pernah. Banyak malah. Padahal mereka punya kebiasaan yang dianggap buruk dan disinyalir menjadi penyebab seseorang menderita miopi (rabun jauh) atau lebih muda kita sebut mata minus.

Adapun penyebab mata minus seperti yang sebagian orang katakan pola makan yang tidak sehat, kekurangan vitamin terutama vitamin A yang bermanfaat bagi mata. Tapi kenyataannya asupan vitamin yang cukup juga tak berpengaruh banyak bagi penderita mata minus.

Awalnya kanda pun berpikir kebiasan buruk pun berpengaruh. Sebab di kehidupan sehari-hari kanda sering ‘menyakiti’ mata dengan menonton tv terlalu dekat, dan membaca buku di tempat yang minim cahaya. Tapi hal tersebut juga sering dilakukan oleh teman-teman kanda sendiri dan mereka matanya tidak minus atau plus.

Lantas apa penyebab utama mata minus?

Dari hasil penelitian (browsing google) memang tak ada penyebab pasti penderita rabun jauh ini. Faktor lain yang menurut kanda berpengaruh besar adalah faktor keturunan. Walaupun kanda percaya bahwa setiap bayi yang lahir tidak tiba-tiba matanya jadi minus juga. Akan tetapi resikonya tentu lebih besar dibandingkan seorang anak yang lahir dari orang tua yang matanya normal.

Kita bisa melihat kenyataan ini dari beberapa orang yang sedari kecil memang sudah minus matanya. Kalau kita perhatikan orang-orang keturunan dari etnis tionghoa di Indonesia banyak sekali yang pakai kacamata. Bahkan kanda pun sering melihat banyak sekali anak-anak kecil yang mungkin masih TK tapi sudah pakai kacamata.

Kanda melihat bahwa mereka memang punya gangguan mata turun-menurun. Bukan maksud 'menuduh' semua etnis tionghoa itu matanya minus-minus ya. Namun bila kanda melihat dari anak-anak sampai orang-orang dewasanya banyak yang pakai kacamata. Terlepas dari apakah cuma gaya-gayaan saja atau sudah jadi ciri khasnya. Tapi saya hanya melihat kenyataan di lapangan sesuai apa yang sering kanda lihat sehari-hari, ya memang kenyataannya seperti itu.

Dari tulisan ini, kanda mungkin tak bisa memberi tahu penyebab pasti atau tips-trik mengobati mata minus. Karena semua sudah tersedia di internet. Dan sebenarnya kanda sendiri sedikit kecewa karena sudah pernah mengikuti tips dan trik menghilang mata minustapi tidak ada yang berhasil. 

Berbekal kekecewaan itu, kanda pun tidak bisa berbuat apa-apa. kanda hanya cukup gunakan kacamata bila dirasa perlu sebab minus kanda masih kecil. tapi kanda berusaha agar minusnya tidak naik ke angka 2 dan seterusnya. (btw, minusnya baru 1. Mudah-mudahan tidak bertambah).

Mungkin kita-kita yang selama ini bergantung pada kacamata untuk membantu penglihatan punya obsesi untuk kembali normal. Tapi menurut kanda menghindari kebiasaan buruk dan menambah asupan vitamin A bisa jadi jalan alternatif, setidaknya (katanya) bisa mengurangi walaupun tak bisa menyembuhkan. Penyembuhan mata minus yang paling kentara hasilnya ada pada operasi lasik. Tapi biaya operasinya sangat mahal, katanya kisaran 20-50 juta.

Apa itu operasi lasik?

Daripada panjang lebar, kanda akan berikan satu video dari Kevin Anggara mengenai pengalamannya menjalani operasi lasik. Selamat menyaksikan!



Diberdayakan oleh Blogger.