:DAFFA ARDHAN

Kegiatan Membaca yang Ditinggalkan

Read

Saya menonton banyak video di youtube. Waktu yang saya gunakan untuk menonton lebih banyak daripada membuka media sosial. Sebelum Youtube, film adalah andalan saya. Saya bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk menonton film. Namun menonton cukup menyita waktu.

Itulah kenapa video pendek di Youtube bisa jadi pilihan alternatif. Semenjak saya punya obsesi besar untuk menyelesaikan semua to do list setiap hari, saya jadi merasa bersalah jika hari-hari saya di isi dengan menonton. Sebab dari kebiasaan menonton, ada banyak kegiatan produktif yang terlupakan.

Konten video memang selalu menarik. Bukan cuma yang bergenre hiburan, konten edukasi dan informasi umum pun akan jauh lebih menarik jika ditampilan dalam bentuk audio visual. Entah sudah berapa lama saya mengurangi membaca artikel atau blog-blog favorit saya.

Saya lupa untuk membaca karena keasikan menonton sesuatu. Saya tahu bahkan sebelum menonton film dan Youtube jadi kebiasaan, kegiatan membaca memang selalu jadi prioritas terakhir.

Ditambah lagi karena saya tidak punya cukup budget untuk membeli buku, akses paling mudah untuk membaca hanyalah google. Tapi google tidak memberi bacaan yang terlalu dalam. Meskipun itu sangat membantu saya dalam segala hal.

Apalagi media sosial saat ini banyak memberi kita semua informasi. Banyak orang-orang cerdas yang seakan jemput bola. Membuat berbagai macam informasi dan pengetahun yang bisa dilihat dalam platfrom media sosial.

Ada banyak akun yang berdedikasi membuat tulisan bermanfaat ke dalam konsep microblogging. Ada pula penulis yang senang membuat tulisan di halaman facebook mereka. Di era digital, terlalu banyak informasi memang tidak membuat seseorang otomatis rajin membaca.

Perlu usaha yang besar untuk seseorang mau membaca sesuatu. Terkadang godaan konten hiburan jadi halangannya. Sebagian orang lebih memilih mengakses konten jokes, musik, pemberitaan soal selebritis daripada mengikuti perkembangan sosial-politik dan masalah-masalah yang esensial.

Tapi saya tahu itu bukan kesalahan. Semua orang berhak mengakses konten apapun yang mereka suka. Hanya saja ketika era digital memberi banyak kemudahan untuk meningkatkan literasi, kenapa tidak dimanfaatkan saja?

Orang-orang seperti saya yang perlu berpikir beberapa kali untuk membeli buku memang selayaknya punya kesadaran untuk membaca lebih banyak artikel yang mengedukasi daripada konten haha-hihi. Dan saya sadar akan hal itu.

Makannya saya mengurangi main instagram (mengurangi buka story jauh lebih efektif), mengikuti halaman faceook dari penulis-penulis yang punya pemikiran yang menarik, mengkoleksi website informatif ke bookmark browser agar ketika ada waktu luang bisa saya baca.

Bagi saya itu mudah. Mungkin karena sudah jadi kebiasaan juga.

Lanjutkan Komentar

Arti dari Mimpi Bertemu Teman di Masa Lalu

By DAFFA ARDHAN

Read

2 Comments

Sejauh yang saya ingat, ada satu teman yang sampai saat ini sering muncul di mimpi saya. Dia adalah teman masa kecil saya saat SD, sebut saja namanya Renaldi.

Dulu kami sering menghabiskan waktu bersama. Berangkat sekolah bareng, pulangnnya juga bareng. Main sepedaan, PlayStation, apapun pasti dilakukan bareng-bareng.

Rumah kami pun berdekatan. Hanya dibatasi satu gang komplek. Satu hal yang paling mendekatkan kami adalah hobi koleksi ikan hias. Ikan cupang, koi, guppy, sampai ikan kecil yang kita tangkap di kolam yang bersebelahan dengan sawah. Kami kumpulkan semua ikan-ikan itu dalam beberapa akurium berukuran sedang.

Kami sering menghabiskan waktu luang berbicara soal dunia perikanan. Mungkin juga ayah kami sama-sama punya latar belakang kolektor ikan-ikan hias. Kami juga sering pergi ke toko ikan membeli makanan hingga aksesoris akuarium.

Siang hari selepas pulang sekolah, kami pergi dari rumah menuju toko ikan dengan berjalan kaki. Jaraknya cukup jauh. Mungkin sekitar 3 km. Balik dari toko ikan, badan kami penuh keringat dan bau apek.

Uniknya, hal-hal yang pernah saya lakukan bersama Renaldi sewaktu kecil sering muncul di mimpi. Mungkin tidak persis sama, tapi mimpi itu sering terjadi dalam bentuk dan tempat yang dulu pernah kami kunjungi seperti sekolah, kelas, lapangan sepakbola sampai komplek rumah.

Kisah pertemanan kami bahkan masih di ingat oleh kakak dan orang tua saya. Sampai sekarang mereka sering bertanya, “Si Rhenaldi sekarang dimana ya?”

“Enggak tau, aku gak pernah denger kabar dia lagi. Katanya dia kerja di jepang.” Kata saya. Kabar itu masih simpang siur. Saya pun tahu informasi itu dari temannya teman saya yang pernah satu SMA. Sejak lulus SD, kami memang sudah lost contact sampai sekarang.

Setiap kali saya bermimpi tentang dia, kadang saya menyimpulkan bahwa ada hal tersirat yang perlu saya tahu. Mungkin mimpi itu merupakan sebuah pesan yang perlu saya pecahkan. Saya pikir saya memang harus bertemu dengannya suatu saat. Dan kesempatan itu sampai sekarang belum terjadi.

Saya sempat terhubung dengan Rhenaldi lewat nomer WhatsApp yang pernah diberikan oleh tetangganya. Tapi karena satu dan lain hal sampai hari ini pertemuan itu tidak pernah dilakukan.

Saya juga berpikir mungkin ada satu perasaan dan kenangan yang belum terselesaikan. Kami berpisah tanpa sempat berpamitan. Kami berpisah karena berawal adri beda sekolah. Dan disaat bersamaan saya pun pindah rumah yang jauh dari tempat tinggalnya.

Saya lama tak berjumpa dengannya karena jarak yang membuat kami kesulitan untuk menghabiskan waktu bersama seperti dulu.

Jujur saja, ada perasaan bersalah. Saya tahu ada alasan-alasan yang tidak bisa saya jelaskan disini. Itulah kenapa setiap kali terbangun dari mimpi, ada perasaan tidak enak hati padanya. Sebab saya merasa, sulitnya kami bertemu lagi juga karena alasan yang sebetulnya ditunjukan pada kesalahan saya sendiri.

Namun saya merasa ini sebatas dugaan saja. Mungkin seringnya saya memimpikan teman masa kecil bukan karena dugaan saya selama ini. Mungkin ada alasan yang lebih logis yang bisa dijelaskan. Saya coba cari referensi di internet dan kebanyakan sumber mengatakan bahwa sebenarnya mimpi bertemu seseorang di masa lalu tidak selalu berarti berkaitan dengan orang yang tersebut.

Ketika kita bermimpi dengan seseorang yang di masa lalu, tidak selamanya berarti kita merindukan mereka atau punya keterkaitan khusus dengan mereka. Tapi bisa jadi itu terkait dengan salah satu karakter mereka yang saat ini sedang dalam diri kita.

Ada satu kutipan yang saya kutip dari Fimela.com,"Kemunculan seseorang dalam mimpi kita bisa menjadi cara untuk membuat kita lebih memperhatikan sesuatu yang penting dan perlu diatasi pada kehidupan kita saat ini. Kita perlu memperhatikan bagaimana sikap atau tindakannya dalam mimpi kita. Apakah dia membantu kita, marah, atau malah mengancam kita? Menurut Loewenberg, perilaku mereka di mimpi kita bisa berkaitan langsung dengan sesuatu dari cara kita berperilaku atau bersikap di dunia nyata."

"Mimpi yang kita dapat memiliki kaitan lebih banyak pada diri kita sendiri dan bukan pada orang yang masuk dalam mimpi kita. Jadi, bila seseorang yang lama tak kamu jumpai masuk ke dalam mimpimu, coba cari tahu sosoknya mewakili apa dalam hidupmu. Bisa jadi ada sesuatu yang perlu kamu perbaiki dalam hidupmu saat ini."

Kutipan dari Republika mungkin jadi yang paling related. Disana tertulis, "Kemungkinan mimpi berjumpa orang dari masa lalu terjadi karena mereka memiliki urusan yang belum terselesaikan, terutama berkaitan dengan emosional. Misalnya, memiliki hubungan buruk dengan seorang teman, mantan kekasih, dan lainnya. Ketika berbagai hal tidak berjalan sesuai rencana, pikiran bawah sadar mencoba memainkannya seperti yang dinginkan dalam mimpi."

Lanjutkan Komentar

Kegiatan Membaca yang Ditinggalkan

Arti dari Mimpi Bertemu Teman di Masa Lalu

Racing

Recent Posts

Facebook

Laporkan Penyalahgunaan

Kontributor

Entri yang Diunggulkan

Review Buku Homo Deus, Obsesi Sains Membuat Manusia Hidup Abadi

Formulir Kontak

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Label

About us

Slider

Travel

Cute

Slider

Travel

Entertaiment

Services

Technology

Pages

Popular Posts

My Instagram