Dari Terheran-heran Sampai Meniru Kebiasaan Baik


Kunci meniru kebiasaan baik adalah memaksakan diri anda keluar dari zona nyaman. Walaupun tidak enak tapi itulah usaha yang harus dikeluarkan untuk menunjukan kualitas hidup anda jauh lebih baik. 

Saat SMA, saya pernah heran dengan orang-orang yang begitu semangat belajar untuk ujian. Sebab, saya tipikal orang yang malas ketika mendekati hari ujian. Saya berpatokan pada sebuah quote propaganda dari Thomas Alfa Edison yang isinya seperti ini, “besok saya ujian dan saya tidak peduli. Selembar kertas (ujian) tidak akan menentukan nasib saya di masa yang akan datang.” dari qoute itulah motivasi saya untuk tidak belajar semakin tumbuh. 

Tapi hasil ujian memang tidak akan pernah berbohong. Ketika malas belajar, hasilnya pun tidak akan memuaskan. Lalu saya berusaha sedikit belajar. Meski sedikit tapi hasilnya lumayan. Kemudian saya berpikir, belajar sedikit saja hasil ujiannya sudah cukup memuaskan bagaimana kalau saya belajar dengan sungguh-sungguh. Dari situ saya mulai menghapus quote propaganda Thomas A Edison dalam pikiran saya dan merobek qoute itu dari dinding kamar saya.

Saya mulai semangat belajar. Bahkan 2 minggu sebelum ujian saya sudah baca-baca sedikit materi pelajaran. Setiap masuk kelas, saya berusaha mengingat apa yang dijelaskan oleh guru/dosen saya. Agar tidak lupa, saya juga menuliskannya dalam buku intisari-intisarinya.
baca juga: Lulus SNMPTN Tapi Merasa Salah Jurusan? Apa yang Harus Dilakukan?
Hasilnya memang tidak seratus persen memuaskan, tapi saya mendapat banyak pelajaran bahwa proses tidak akan menghianati hasil. Dari situ saya mulai mengerti bagaimana orang-orang bisa sangat rajin belajar padahal kalau melihat saya dulu yang begitu pemalas, saya sering terheran-heran. 

Dalam dunia menulis pun sama. Saya tidak pernah habis pikir ada seorang penulis seperti Tere Liye yang dalam satu tahun bisa menerbitkan 2-4 novel. Betul-betul produktif. Jangan jauh-jauh Tere Liye, seorang blogger yang saya kenal saja ketika dia bisa menulis 3-4 tulisan dalam seminggu saya pun terheran-heran. Ketika saya mencobanya, sedikit memaksakan diri untuk lebih produktif lagi dalam menulis, akhirnya saya pun bisa menulis se-produktif dia. 

Ditambah lagi dengan kegiatan membaca. Dulu, sangat berat sekali bagi saya untuk membaca minimal 1 buku per bulan. Malasnya bukan main. Saya lebih suka baca-baca di sosmed daripada membaca sebuah buku. Saya juga terheran-heran dengan orang yang bisa membaca 3 buku dalam sebulan. Sekarang, saya mencoba memaksakan diri, memasang target dan akhirnya saya pun bisa melakukannya. 

Saya banyak belajar pada orang-orang yang awalnya membuat saya heran. Orang yang rajin belajar, orang yang rajin nulis dan orang yang sering membaca buku. Mereka bisa melakukan itu karena punya motivasi yang kuat. Dan ketika saya mencoba meniru itu semua, saya mengawalinya dengan mencari motivasi yang besar untuk meniru hal-hal baik yang mereka lakukan. 

Saya memaksakan dan terus memaksakan kebiasaan itu. Walaupun awalnya berat, tapi ketika sudah terbiasa, semuanya terasa lebih mudah. Kalau tidak percaya, coba sendiri. 

Kunci dari semuanya adalah berani memaksakan diri. Malas pasti sudah pasti terasa. Jika tidak sanggup, lambaikan saja pada kamera. Eh, maksud saya jika merasa tidak sanggup melakukannya, mulaikan dari hal yang terkecil. Pecah kemalasan itu menjadi beberapa bagian. Lalu lakukan sedikit demi sedikit seperti halnya menyusun puzzle dalam sebuah gambar. 

Bukan hanya membiasakan belajar, menulis atau membaca. Tapi segala kebiasaan baik yang ingin anda lakukan tapi karena berbagai alasan yang membuat anda menunda kebiasaan baik itu, mulailah dari sekarang. Apa salahnya untuk mencoba kan?

Pasanglah target yang tidak membuat anda terbebani dulu. Misalnya jika anda sulit membaca buku 3 buku dalam satu bulan, coba ulur waktunya menjadi 2 buku untuk 1 bulan. Jika masih susah juga, turunkan targetnya menjadi 1 buku untuk 1 bulan. Masih susah juga? Ambil buku anda, lalu bakar, masukan abunya ke dalam segelas air. Niscaya anda akan goblok selamanya. 

Semuanya memang harus dipaksakan bung. Kalau tidak ingin memaksakan rasa malas, maka sampai kapanpun kebiasaan baik itu tidak akan pernah tercipta. Saya, bukan orang idealis. Bukan orang yang punya banyak kebiasaan baik. Tapi mencoba untuk berubah diri bukan sesuatu yang salah. Jika setelah membaca tulisan ini anda tidak merasa termotivasi itu hak anda, setidaknya saya menulis ini semata-semata untu berbagi pengalaman saja. Tapi jika anda terpikir untuk memaksakan diri melakukan kebiasaan baru mulailah dari sekarang.

Selamat mencoba!

gambar: pokerinabox.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.