Semua Pasti Ada Jual Belinya

prosa


Bukan suatu kebohongan ketika ada yang mengatakan, di dunia ini tidak ada yang gratis. Bukan saja soal uang dan jabatan. Hakekatnya semua hal dalam hidup ini bisa menjadi sangat transaksional. Segalanya berputar pada jual dan beli.

Kamu ingin sukses? Kamu ingin kaya? Kamu ingin mendapat jabatan tinggi? Siapa bilang itu gratis? Ada perjuangan yang harus kamu bayar. Ada pengorbanan yang harus kamu beli dan harganya tidak murah.

Bahkan dalam hubungan percintaan dimana konon selalu ada ketulusan di dalamnya, namun tetap saja "jual-beli" itu akan kamu temukan dalam sisi yang lain.
 
Kalau kamu hitung dalam materi, kamu akan temukan bahwa kekayaan dan wajah yang rupawan merupakan modal untuk "menjual" dirimu agar mendapat pasangan yang kamu inginkan. 

Memang, tak semuanya begitu. Meski kamu tahu bahwa tak semuanya bisa dinilai dengan uang. Tapi kamu sadar bahwa sekalipun hitungannya bukan materi, "jual-beli" itu tetap berlaku. 

Jika kamu ingin mendapat pasangan yang baik, kamu tidak bisa mendapatkannya dengan cara gratis. Kamu harus bisa mengemas pribadimu dengan menarik. 

Kamu siapkan mental, akhlak dan sikap yang baik agar dirimu bisa laku, agar ada orang yang tertarik untuk "membeli" dirimu. 

Bahkan ketika kamu di pinang, mas kawin dan segala hal yang ada pada dirimu bisa berarti kamu berhasil "dijual" dengan sebuah ikatan. Ikatan pernikahan, janji, kesetiaan, komitmen. 

Lantas "jual-beli" ini bukan sesuatu yang kejam dan dosa. Ini rangkaian yang saling menguntungkan antara harapan dan hal yang kamu inginkan selama ini. Artinya, semua yang ada di dunia tidak bisa kamu taklukan dengan gratis. 

Selalu ada usaha dan pengorbanan yang harus kamu beli. Dan kamu harus membelinya dengan harga yang mahal. Agar kamu bisa membelinya, kamu harus mengumpulkan banyak perjuangan sebagai bukti bahwa kamu layak untuk mendapatkannya. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.