Sajak Dua Pekan #3

Sajak dua pekan

Tentang Rasa 

Ada rasa yang datang secara bersamaan
Itulah sedih dan datangnya kebahagiaan

Sebetulnya kamu tersiksa dengan ini semua
Harus merasa sakit dan baik di waktu yang sama
Ini karena ulah kisah cintamu yang sengara
Tidak diberi kejelasan dalam asmara
Dan kamu tak sanggup memikul bebannya

Sampai kapan rasa ini kamu bawa?
Bukankah hal ini sangat menderita?
Tidak mungkin kamu bawa rasa ini selamanya

Orang pikir kamu tidak waras
Memperjuangkan seorang wanita dengan keras
Padahal selama ini rasamu tidak terbalas
Kecewamu nampak sangat jelas
Lebih sering sesak itu datang tanpa batas

Yang kamu jalani sekarang tidak ada gunanya
Kamu tahu semua sia-sia
Tapi kamu tetap menyusuri langkahnya
Sekedar memuaskan rasa padanya

Sudah saatnya hilangkan rasa khawatir
Kemudian melupakan semua yang getir
Dan kamu percaya semua akan berakhir

Makna Perpisahan

Sejak terakhir kali bertemu
Tak ada lagi momen yang kamu tunggu
Bukan karena ada sesuatu
Tapi kamu sadar antara kamu dengannya tak bisa bersatu

Kamu terima kenyataan
Kamu menyadari takdir Tuhan
Kamu tenggelamkan semua harapan

Kamu tahu pertemuan tidak akan mengubah keadaan
Apalagi mengubah sebuah hubungan
Segala bentuk kedekatan
Akhirnya sebatas pertemanan

Saat ini bertemu dengannya sudah sulit
Waktu untuk bicara semakin sedikit
Ruang untuk bersama semakin sempit

Takdir pun sudah menghalangi
Hatimu sudah terlanjur tersakiti
Saatnya beri jiwamu untuk sendiri
Sekedar merenungi makna perpisahan ini

Nestapa (Dua) Hati

Seperti dipermainkan
Seperti jauh dari harapan
Datang tanpa pemberitahuan
Pergi tanpa kejujuran

Tidak ada satupun yang suka di bagi
semua orang lebih suka diberi sepenuh hati
Jika tak bisa memilih yang paling sejati
Lebih baik tinggalkan saja seorang diri

Yang disini tidak diberi harapan pasti
Yang disana bahkan tak pernah di gauli
Nampaknya ada yang sedang belajar poliandri
Menyukai dua lelaki tanpa hati-hati

Betapa tega wanita ini pada mereka
Pastilah mereka akan kecewa
Jika tahu ada hati lain yang diberi rasa

Akhirnya saja segera drama nestapa
Untuk wanita yang berbagi hati seenaknya
Siapa juga orang yang rela
Hatinya dibagi menjadi dua

Runyam Masa Depan

Apa yang akan terjadi di masa depan?
Apa akan sesuai dengan yang kita inginkan?
Atau hanya terukur sesuai dengan kemampuan?

Kita tidak pernah tahu
LAngkah yang telah kita perjuangkan dahulu
Kita berada dalam satu garis waktu
Yang tak seorang pun mampu
Mengejar mimpi hingga ke hulu
Kita hanya seorang individu
Yang merasa lelah jika beban dipikul menjadi satu

Seandainya mimpi mudah untuk diwujudkan
Siapapun akan menggapainya tanpa ketakutan
Nyatanya mimpi terkadang tidak sesuai kenyataan
Itu yang membuat ekspetasi tidak pernah berjalan bersamaan

Hari ini kita berada dalam detik kehancuran
Jika mimpi itu tidak seperti yang kita harapkan
Mungkin kita bisa saja bertahan
Karena kita selalu dilindungi Tuhan

Hal buruk yang akan terjadi di kemudian hari
Bersiap lah untuk menerimanya seorang diri
Kita terima saja segala konsekuensi

MengHayati, 12 September.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.