Kembali ke Masa Lalu

Kembali ke masa lalu

Saya termasuk orang yang sering menyayangkan sesuatu yang telah terlanjur terjadi. Saya menyesali sesuatu yang sudah lewat. Saya selalu merindukan masa lalu.

Saya ingin mengejar segala ketertinggalan saya. Baik dalam pendidikan, pergaulan,  dan asmara. Saya banyak menyesali keadaan.

Saya berharap jika saja saya bisa kembali ke masa lalu, saya bisa merubah hidup saya jauh lebih baik. Jauh lebih menyenangkan. Tapi, pergi ke masa lalu hanya ada di cerita fiksi saja.

Saya mencoba mengikuti orang-orang bijak dengan mengatakan,

 "Aku tidak akan meyesali masa lalu, maka dari itu jika disuruh kembali masa lalu. Aku tidak akan melakukannya karena diri aku yang sekarang merupakan  proses perjalanan yang pernah kulewati di masa lalu."

Sayangnya, saya tidak akan mengatakan kata-kata diatas. Setidaknya sampai saat ini. Entah, dikemudian hari seandainya saya bisa menjadi seseorang yang sukses, mungkin saya baru berani mengatakan kalimat yang terlihat omong kosong itu.

Saya tidak bisa menjadi bijak seperti motivator. Saya hanya akan berbicara pada diri saya bahwa tidak apa-apa menyesali masa lalu. 

Tidak apa-apa jika saya punya keinginan atau berandai-andai bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan hidup yang pernah saya lakukan. Keinginan itu wajar dan saya pikir banyak orang diluar sana yang pernah ada di momen itu.

Saya tidak mau membohongi diri saya untuk sok menjadi bijak dengan mengatakan, saya tidak akan menyesali masa lalu.

Saya memilih jujur pada diri saya. Mengakui penyesalan. Setelah itu barulah menampakan kaki saya ke tanah. Melihat kenyataan.

Saya meyakini, meski kembali ke masa lalu adalah tidak mungkin, tetapi saya mencoba berdamai dengan diri saya yang sekarang. 

Walaupun prosesnya tidak mudah. Namun saya yakin ada masa dimana saya tidak akan lagi mengolok-ngolok diri saya hanya karena penyesalan.

Foto: suwalls.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.