Kenikmatan Belanja Offline yang Tidak Pernah Tergantikan

Belanja offline

Berbicara pengalaman belanja online, sudah tidak perlu ditanya lagi berapa banyak barang yang pernah saya beli. Dari yang kecil-kecil kayak pekakas, ATK, stiker motor, baju, celana sampai smartphone pun saya beli online. Padahal dulu saya tidak pernah kepikiran bisa begitu keranjingan belanja online.

Faktor utamanya karena saya malas keluar rumah, malas pergi ke tempat tertentu, panas-panasan, dan lain sebagainya yang mengharuskan saya menginjakan kaki kesana-kemari untuk mencari sesuatu yang terkadang tidak saya dapatkan.

Mungkin sebagian orang pernah merasakan pengalaman tidak mengenakkan karena tidak berhasil menemukan barang yang dicari. Misalnya ingin beli sepatu merk A, model B, ukuran C. Pas dicari di toko ke-1 ternyata barangnya habis, dicari toko ke-2 ada tapi ukurannya yang sesuai dengan kaki malah kosong. Akhirnya harus cari-cari lagi ke toko lain. Masih mending kalau ketemu, tapi kalau ternyata barangnya habis kan kesel sendiri.

Sudah keluar tenaga, waktu, dam duit yang terlanjur habis terpakai beli bensin, bayar parkir, beli minuman atau makanan karena dijalan kelaperan. Akhirnya duit berkurang tapi barang dicari tidak ada.

Itulah sekelumit pengalaman buruk saya dan mungkin kalian juga soal mencari barang secara on the spot alias tanpa online. Hadirnya online shopping memang memberi kemudahan bagi kita untuk mencari barang yang ingin segera didapatkan tanpa kelelahan.

Di awal-awal mencoba belanja online, saya merasa kesal karena harus menunggu. Menunggu 2-3 hari sampai barang sampai dengan selamat diantarkan kurir. Padahal saya paling tidak bisa menunggu. Tahu sendirilah kalau menunggu itu tidak enak. Apalagi menunggu kepastian gebetan yang sering ngilang. Tapi seiring semakin gencarnya saya belanja online, akhirnya saya terbiasa juga.

Saya mulai merasa kalau belanja online sangat membantu mengefesiensikan waktu terutama memang diakui bisa menghemat anggaran karena bisa memangkas biaya bensin, parkir, dan lain sebagainya. Harga barang di online shop pun kompetitif bahkan bisa lebih murah dari harga toko.

Seingat saya, sudah 3-4 tahun lalu saya hampir tidak pernah lagi belanja terkhusus pakaian langsung ke toko (offline). Sampai ketika suatu hari di awal januari kemarin saya membeli 2 potong t-shirt dan 1 kemeja di sebuah toko. Dan saya merasa sangat puas, selain karena pakaian yang saya beli memang mantap surantap, saya baru sadar ada kepuasan tersendiri ketika mencoba memilah-milah satu persatu pakaian lalu mencobanya di kamar pas. Saya seperti nora sendiri karena keluar-masuk kamar pas karena merasa semua pakaian yang saya coba itu cocok dan pantas dibeli.

Dan saya sadar kalau mencoba pakaian secara langsung merupakan pengalaman yang tidak bisa dilakukan saat belanja online. Ketika kita membeli produk di online shopping tertentu semisal di Shopee, meskipun kita tahu disana diperlihatkan daftar ukuran, panjang kali lebar bajunya berapa dan lain sebagainya tapi ujung-ujungnya kita cuma bisa menerka-nerka apakah baju ini cocok atau keliatan bagus apa tidak ketika dikenakan.

Terkadang (berbekal dari pengalaman pribadi) walaupun kita tahu ini baju ukurannya sama dengan tubuh kita sampai sedetail lebar lingkar dada berapa tapi ketika barangnya sampai ke tangan terus kita coba, kadang-kadang kita pasti pernah merasa 'kok ga cocok ya' atau 'kok jadi jelek ya'. Meskipun kita tahu produknya engga tipu-tipu alias kita tahu antara foto di online shop dan barang aslinya persis sama.

Jadi proses mencoba berbagai pakaian, gonta-ganti atau bulak-balik kamar pas untuk mencari pakaian yang oke buat kita itu tuh kegiatan yang tidak bisa kita dapatkan dari belanja online. Dan sebagai orang yang pertama kali lagi belanja pakaian secara offline (setelah bertahun-tahun online terus) saya merasa perubahan gaya konsumsi barang atau produk dari offline to online yang banyak digandrungi sekarang sebetulnya tidak selalu memberikan pengalaman yang baik bagi semua orang.

Terkadang ada orang yang tetap nyaman dengan belanja offline karena faktor-faktor yang misalnya seperti pengalaman saya diatas. Ada juga orang yang justru tidak masalah bahkan menikmati momen menghabiskan waktu panas-panasan dari satu toko ke toko lain untuk mencari barang yang dicari.

Bahkan kegiatan itu jadi semacam refreshing karena banyak orang yang ingin membeli sesuatu tapi mereka juga ingin sekalian jalan-jalan, cari makan, ketemu temen, even cuci mata keliling-keliling kota atau minimal ngadem di Mall.

Masalah ke praktisan, belanja online memang juaranya tapi ternyata belanja online tidak bisa memberi pengalaman dalam melihat, mencoba atau menyentuh secara langsung barang yang ingin kita beli. Ibarat kata pepatah, pengalaman tidak bisa dibeli dengan uang, bukan begitu sobat online?


Foto: tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.