Pesonamu

pantai pasir putih
ilustrasi via roozanty.blogspot.co.id

Seperti duduk di tepi pantai aku kini karenamu
Memandangi dan menikmati karyaNya yg mempesona
Seperti duduk ditepi pantai aku kini karenamu
Merasakan kelembutan sebentuk hati yang disematkan sang Ilahi didalammu

Dan lagi seperti duduk di tepi pantai aku kini karenamu
Menutup mata dan mencoba memahami setiap tangga nadamu,
disetiap desiran air yang menghampiri pasir putih
Lentera jiwamu terlukis jelas diwajahmu

Tatapanmu pun memandang bening se-akan tiada cela
Tangan rajinmu menyatakan level mu yang sebenarnya
Dan sungguh, akupun pernah tertawa di dalam mu
Tak ada yg berubah, pun keyakinanku yang ku-nyanyikan di keheningan malam turut berbicara,
bahwa sungguh aku tak salah memilihmu
Ya, sampai kini aku tetap  mengakui, aku tak salah memilihmu

Adakah itu sebuah kesombongan batinku yg berkata lirih?
Ataukah sepasang mata dan nuraniku yg hebat tuk melukiskanmu dilembaran doaku?
Ntahlah.. Aku pun tak cukup mengerti
Satu yg kutau disaat ini,pesonamu telah melumpuhkan egoku yg terpendam selama ribuan hari

Namun kini,sperti duduk didalam jeruji besi aku
kini,,tertawan,terkurung,meratap,sembari berharap,ada malaikat membukakan pintu
bagiku
Tak bisa ku keluar,tak bisa kumelayang bebas,layaknya sperti burung di udara,
yang terbang kemana pun ia mau,
sembari bersiul indah melantunkan senandung kebeningan jiwa
Sayapku terluka,dan tulang tulangnya pun telah patah
Ya, patah ia kini, tak bisa kujahit kembali,
karena yang dihantamnya adalah tulang dari kedua sayapku


Seperti duduk didalam jeruji besi aku kini, lemah hilang kekuatan
Sebab kebanggaanku telah pergi
Yah, dia pergi dan mengembalikan sebentuk hati yang pernah ia miliki
Terpaku aku kini,memandanginya dr balik jeruji,sembari memungut bongkahan hati
yang tlah ia lepaskan

Wahai sang penguasa malam
Akankah mentari diufuk timur kan segera memancarkan kilau sinarnya?
Segeralah menghampiri
Ini aku yg menunggumu,,ini aku membuka tangan untukmu,
ini aku yg mengarahkan wajahku untukmu,
ini aku yang menutup mata untukmu, ya untukmu biasan pagi yang kunanti..

Ditulis Oleh: Elhayani Situmorang

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.