Kegemaran akan seni kuliner

Maria Liberati
via @Marialiberati

Maria Liberati menyukai semua hal tentang italia. Dia tumbuh dalam keluarga besar italia di philadelphia dan belajar di perguruan tinggi di Temple University. Dia selalu terpesona dengan warisan budaya keluarganya, minatnya tergugah oleh bahasa, sejarah, seni, dan makanan, sehinga ia ingin sekali belajar lebih banyak. Maria akhirnya melakukan perjalanan pertama ke Italia ketika dia berusia awal 20-an tahun. Ia menganggap itu sebagai perwujudan mimpinya dan mendapatkan yang lebih banyak lagi.

Selama bertahun-tahun dia menghabiskan lebih banyak waktu di Italia, melakukan perjalanan ke sana sesering mungkin. Pada awalnya ia dibawa ke sana oleh pagelaran model yang diikuti. Lalu kemudian perjalanan itu dilakukan untuk belajar dan mengetahui lebih banyak tentang budaya dan makanan Italia.

“saya sudah menjadi pengusaha sepanjang hidup,” kata Maria kepada saya. “semua berawal ketika saya mempertahankan karier modeling yang sukses sambil memulai usaha yang juga sukses menjadi perusahaan di bidang kehumasan dan acara-acara khusus. Kemudian saya terjun pada usaha investasi real estat.”

“apakah anda mengambil kuliah jurusan bisnis?” tanya saya.

“tidak,” jawabnya. “saya mengambil jurusan pendidikan bahasa asing yang mempersiapkan saya untuk menjadi guru bahasa sekunder, bahasa inggris. Tetapi jauh di dalam benak, saya tahu saya tidak akan pernah menjadi guru, sekalipun beberapa anggota keluarga saya berprofesi guru.

“saya menghabiskan waktu dua puluh tahun dalam dunia modeling, dimulai ketika saya berusia dua belas atau tiga belas tahun, dan berkembang menjadi karier yang sukses. Ketika saya menjual perusahaan acara-acara khusus tersebut, hal logis berikutnya adalah investasi real estat, karean itu merupakan bisnis keluarga. Tetapi tak satu pun dari usaha tersebut yang merupakan minat saya. Bukan modeling, mengajar bahasa, kehumasan, maupun investasi real estat.”

“minat saya yang sesungguhnya adalah seni kuliner. Makanan Italia, khususnya, merupakan ekspresi artistik yang sama pentingnya dengan budaya Italia yang lain, seperti seni pahat yang hebat, seni lukis, puisi, musik, dan bentuk-bentuk seni yang lain. Saya membayangkan diri saya sebagai seorang seniman. Saya menuis buku-buku resep yang juga dianggap sebagai novel resep karena isinya terdiri atas resep dan kenang-kenangan. Keduanya dirangkai dengan apik dalam jalinan cita rasa, keluarga, dan emosi yang indah.”

“saran apa yang ingin anda sampaikan kepada orang lain?”tanya saya.

“bukan hal yang mudah untuk mengikuti keinginan anda yang terlambat dalam hidup,” jawab Maria. “anda akan lebih banyak menjumpai orang-orang yang menentang, orang yang sama dengan yang mencintai dan merasa khwatir terhadap anda. Mereka sepertinya berpikir bahwa pekerjaan kreatif apa pun sifatnya menggelikan. Tidak praktif.”

“penting sekali untuk mengacuhan orang lain yang berusaha mengecilkan hati saat anda mengejar keinginan-keinginan abadi. Mereka pikir bentuk kepedulian mereka terhadap anda, tetapi sering kali yang sebenarnya adalah mereka takut untuk mengejar impian-impian kreativitas mereka sendiri. Jadi, mereka mencoba mengecilkan hati anda agar tidak melakukannya.

“anda harus mengikuti minat anda sendiri. Lakukan apa yang membuat anda bahagia. Ketika saya mulai belajar seni kuliner, orang-orang berkata, ‘mengapa anda ingin melakukannya?’ mereka tidak tahu apa yang ada dalam hati saya. Mereka tidak memahami keinginan saya. Saya jatuh cinta dengan masakan Italia, dan saya merasa saya harus bersikap jujur dengan kecintaan saya itu.

“sebenarnya, jika anda melakukan sesuatu yang benar-benar anda sukai, sesuatu yang membuat anda bahagia, maka anda akan sukses di bidang itu.”


Note: diambil dari buku “It’s Never too Late to be what you might have been” (hidup hanya sekali, jalanilah kehidupan yang anda sukai” karya BJ Gallagher (hal. 119-121)
Diberdayakan oleh Blogger.