Berbagi Manfaat Sesuai Kemampuan

Berbagu manfaat sesuai kemampuan

Saya senang melihat orang yang pintar public speaking. Ya, sebatas senang, mengagumi, tapi tidak bisa saya ikuti. Sebab saya tidak punya cukup waktu, tempat dan juga mental untuk menekuni skill itu.

Setidaknya untuk sampai saat ini saja. Mungkin suatu hari nanti saya bisa belajar juga. Namun daripada mengeluh karena tidak punya kemampuan yang belum saya kuasai, lebih baik mengembangkan skill yang sudah saya miliki sekarang. Misalnya menulis.

Dari kemampuan itu saya berpikir, hal apa yang bisa saya lakukan agar skill ini bisa bermanfaat bagi orang lain? Saya tidak punya keahlian di bidang tertentu. Yang bisa saya lakukan adalah menciptakan karya tulis yang bisa memberi insight.

Fokus utama menulis saya adalah mencoba ber-story telling lewat pengalaman. Dari situ saya bisa mengambil sisi menarik dengan mengambil perspektif berbeda. Harapannya, tentu saja pembaca bisa mendapat "sesuatu" yang positif.

Selain saya, ada beberapa teman yang juga punya mimpi yang sama. Ingin melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain lewat kemampuan yang mereka punya. Ada yang mahir desain, lalu membuat konten-konten yang inspiratif. Ada pula yang fokus ke audio visual seperti Youtube dengan membagikan konten edukasi. Begitu juga dengan podcast, sebagian konten dakwah dibagikan dalam bentuk audio.

Berbagai macam cara dilakukan untuk satu tujuan mulia yaitu memberi manfaat bagi orang lain. Saya rasa semua orang harus sadar tentang apa yang bisa mereka lakukan dengan skill mereka.

Sebab esensi dari hidup adalah memberi sebanyak-banyak kebaikan. Kalau dalam islam ada hadist mengatakan, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling memberi manfaat bagi manusia lainnya."

Atau kalau mengutip salah satu filsuf Stoa, "Bukan masalah seberapa lama kita hidup (durasi), tapi sebanyak apa kontribusi yang bisa kita lakukan pada sesama."

Masalahnya, banyak orang tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan. Tentu berbuat baik itu opsinya banyak. Jadi bagi saya jika seseorang tidak punya skill sekalipun, kebaikan selalu bisa dilakukan.

Banyak cara-cara sederhana yang bisa dilakukan untuk berbuat baik. Saya rasa, tidak perlu saya sebutkan contohnya karena pasti setiap orang tahu kebaikan apa yang sanggup dilaksanakan.

Namun kalau seseorang punya bidang keahlian atau kemampuan tertentu, tentu saja harus dimanfaatkan. Tidak selalu bermotif uang, tapi seberapa besar keikhlasannya. Kadang itu yang jadi ujian utamanya. Antara ikhlas dan pamrih dalam bertindak sulit dibedakan.

Sekarang, kita semua punya peran masing-masing sesuai dengan kemampuan atau bidang yang kita miliki. Jika tujuan baik itu memang datang dari keikhlasan diri, kita selalu punya jalan untuk memulainya. Skill yang telah kita gunakan untuk orang lain bisa mencerminkan pesan kebaikan apa yang ingin kita sampaikan.

Bagi sebagian orang pasti sudah sadar bahwa skill yang kita punya bisa dimanfaatkan untuk kebaikan orang lain. Dan apa yang  kita lakukan ini selalu berujung pada kebahagiaan.

Kebahagiaannya itu kadang tidak ternilai dengan uang saja. Misalnya saya, ketika membuat tulisan yang bersifat edukasi lalu ada pembaca yang mengatakan mereka senang dengan tulisan yang saya buat. Hal itu benar-benar membuat saya sangat bahagia.

Perasaan bahagia ini membuat saya makin semangat lagi berkarya. Tujuan-tujuan positif yang ingin saya capai dalam menulis, membuat saya percaya diri untuk terus belajar dan berproses.

Jadi, bagi siapa saja yang merasa punya kemampuan, skill atau ilmu tertentu, sudah sepantasnya memulai diri untuk membagikannya kepada orang lain. Tujuannya tidak selalu berorientasi demi uang. Sebab kalau sejak awal yang dipikirkan hanya uang, kebermanfaatan itu esensinya akan berkurang.

Yang punya kecerdasan lebih dalam akademik bisa mengabdi pada pendidikan atau yang masih berhubungan dengannya bidang itu. Yang punya profesionalitas dalam wirahusaha, bisa bagikan ilmu lewat berbagai kelas. Atau apapun yang skill yang kita punya, selayaknya tidak di simpan dan di pendam-pendam.

Bagi saya, kalau setiap orang sudah tahu tujuan hidupnya dan tahu apa yang harus dilakukannya, saya rasa hidup ini akan terasa jauh lebih baik. Dan kebahagiaan itu akan selalu datang meski tidak dalam bentuk harta bahkan jabatan sekalipun.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.