Tumbuh Bersama Kesulitan

Tumbuh bersama kesulitan

Kesulitan membentuk seseorang untuk bisa menghargai setiap jengkal jerih payah. Mereka tahu bahwa keberhasilan datang dari cara yang tidak mudah.

Kalau saya melihat ke belakang, ada banyak kejadian yang saya kira tidak bisa saya lewati. Dulu saya pikir, saya tidak akan berhasil melewati kesulitan-kesulitan itu. Tapi kenyatannya bisa saya lewati juga.

Jika sekarang kesulitan itu sedang saya rasakan, saya berkaca pada masa lalu. Dulu saja saya mampu melewatinya, kenapa sekarang tidak?

Padahal saya yang sekarang jauh lebih kuat. Kuat dalam arti sudah lebih  berpengalaman menghadapi masalah yang sama berkali-kali. Saya lebih bisa berpikir jernih dalam melihat jalan keluar yang bisa saya ambil dan kemungkinan terburuk apa yang terjadi jika seandainya saya membiarkan masalah itu tidak selesai.

Saya belajar banyak pada mereka-mereka yang ahli dengan kehidupan. Merekalah yang sudah bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Setidaknya, walaupun mereka bukan sosok yang sempurna, tapi selalu ada sisi yang bisa saya contoh dari hidupnya.

Setelah perjalanan panjang melewati berbagai masalah, saya menyadari satu hal: setiap orang tidak mungkin tumbuh dengan proses yang indah. 

Mustahil bagi kita untuk mengatakan keberhasilan yang seseorang didapat dari proses yang manis saja.Tetapi yang jauh lebih memungkinan adalah seseorang bisa tumbuh bersama kesulitan yang ada.

Sebagian orang melihat kesulitan dalam hidup sebagai hukuman dan siksakan. Padahal sebetulnya kesulitan itu adalah obat, yang meskipun rasanya pahit, tapi mampu mengobati. Kesulitan memberi perasaan yang tidak nyaman, namun bisa memberi kejutan yang indah di kemudian hari.

Jika sepucuk bunga tumbuh karena di siram air dan diberi pupuk, manusia bisa tumbuh dan menjadi "bunga" yang indah dari proses yang tidak indah. Proses yang tidak indah itu meliputi kesulitan-kesulitan yang nantinya berbuah manis dan buahnya bisa dipetik sebagai pelajaran.

Kesulitan punya banyak makna. Dia bisa melahirkan orang-orang yang bijak dalam segala hal. Kesulitan membentuk seseorang untuk bisa menghargai setiap jengkal jerih payah. Mereka tahu bahwa keberhasilan datang dari cara yang tidak mudah.

Saya membaca biografi beberapa orang sukses dan tidak ada satupun dari mereka yang perjalanan hidupnya mulus-mulus saja. Bahkan beberapa ada yang tidak beruntung. 

Tidak sedikit yang masa lalunya bermasalah dengan kemiskinan, tidak punya akses pendidikan memadai, broken home, ditinggalkan keluarga, dijauhi lingkungan dan seterusnya. 

Sedikit yang saya mengerti, sebagian poin itu pernah saya alami juga. Jadi saya cukup merasakan bahwa ketidakberuntungan justru jadi pendorong seseorang untuk bangkit.

Ketidakberuntungan bukan alasan untuk berdiam diri apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Saya tidak bisa memilih lahir menjadi apa dan siapa, tapi saya punya pilihan untuk menetukan saya mau jadi apa dan siapa. Dan itu di tentukan seberapa keras saya menghadapi setiap kesulitan. 

Walaupun ada sebagian orang yang memilih menyerah dengan keadaan yang tidak beruntung, namun sebagian yang lain memilih berusaha keluar dari lingkaran itu sehingga mencapai apa yang dia inginkan. 

Saya pun ingin seperti mereka. Saya ingin menjadi contoh positif juga bagi orang lain. Setidaknya bagi orang-orang terdekat. Saya rasa semua orang pun punya keinginan yang sama. Hanya saja, ada yang masih kebingungan bagaimana cara memulainya, ada pula yang sedang berada di jalan yang benar, sedang bekerja keras dengan mimpi-mimpinya. 

Melangkah sedikit demi sedikit dengan satu harapan besar. Berharap yang kesulitan itu berbuah manis di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.