Puisi Dua Pekan #3

puisi dua pekan

Berandai-Andai

Kamu banyak berandai-andai
Tentang keinginan yang ingin dicapai
Tapi lekas hilang dari harapan
Sebab di pertontonkan buruknya kenyataan

Berandai-andai supaya yang tersayang datang
Menemuimu dengan penuh kebahagiaan
Lantas kamu peluk dari belakang
Tapi lupa kalau kamu hanya selingkuhan

Berandai-andai agar kamu bisa sukses
Terkenal dan kaya raya
Semua orang mengagumimu
Tapi lupa kalau kerjaanmu tidur melulu

Berandai-andai punya perusahaan
Disegani semua karyawan
Disenangi calon mertua
Tapi lupa kalau kamu hanya seorang pengangguran

Berandai-andai jadi pahlawan
Menolong banyak orang
Dicintai banyak biduan
Tapi lupa kalau kamu sampah masyarakat

Bangunlah,
jangan kebanyakan mimpi
Piring-piring belum kamu cuci
Baju-baju belum kamu setrika
Jangan sampai ibu mencoret kamu dari kartu keluarga

Mulut Manusia

Kata-kata bagai senjata
Sekejap mata merobek hati manusia
Tak seorang pun berani menyumpal mulutnya
dengan boncabe level tak terhingga

Kata-kata di ukir sedemikian rupa
Agar bisa menusuk hati manusia
Tak seorang pun mampu menamparnya
Dengan sandal karet seharga lima juta

Adu mulut sudah biasa
Saling mengumpat kata kasar
Saling menimpal merasa paling benar
Nyatanya hanya adu mulut penuh busa

Banyak manusia sakit hati karena kata-kata
Tidak sedikit kecewa karena bicara
Sebab kata sering berbeda dengan prakteknya
Pintar berkata bukan jaminan pintar bekerja

Begitulah mulut manusia
Kecil tapi bisa merusak tatanan dunia
Siapa saja yang tak mampu menjaga
Kelak tanggung jawabkanlah dosa itu dihadapanNya

Kebodohanmu di Eksploitasi

Siapa bilang bodoh jadi benalu?
Siapa bilang kebodohan jadi terbuang?
Kenyataannya kamu di manfaatkan
Di eksploitasi menjadi bahan bakar kemunduran

Orang bodoh di fasilitasi
Diberi jabatan
Diberi kekuasaan
Diberi kepercayaan mewakili kemajuan zaman

Ada yang senang kegirangan
Bodohnya di telanjangi
Dicaci maki
Tapi tetap percaya diri

Ada yang sedih meringis
Bodohnya di suapi kemiskinan
Telinganya di sumpal janji-janji
Oleh raja kebodohan di negeri ini

Sakit Hati Kadang Datang di Tempat Tak Terduga

Jika kamu merasa disakiti
Kamu tidak akan menyangka datangnya dari mana
Sakit hati selalu memberimu kejutan
Menusuk hatimu perlahan-lahan

Hatimu remuk seketika
Nafasmu sesak di dada
Kamu tidak tahu penyebabnya
Mungkin seseorang membuatmu kecewa

Sayangnya dia tidak sadar akan kesalahannya
Wajahnya menandakan tak tahu apa-apa
Kamu membiarkan dia tidak peka
Lambat laun kamu pun tak kuat memikul bebannya

Berharap akan ada jalan yang kamu inginkan
Menuju harapan yang menyenangkan
Sehingga kamu tak perlu menyaksikan kesedihan
Hatimu yang hancur tak terelakkan

Susah Menangis

Sedih sering dirasa
Namun tangis tak tertanda
Entah apa yang kecewa
Sesak di dada menghancurkan segalanya

Ada yang mengganjal di hati
Sesuatu yang menahan keluarnya air mata
Ada yang terus menahan emosi
Sedih itu tak pernah ada habisnya

Menangis ungkapan kesedihan
Rasanya nikmat jika bisa merasakannya
Tapi kenyataannya tangis tak kunjung keluar
Ada sesuatu yang menghalanginya

Sedihmu tak kunjung reda
Sebab tangismu tetap tidak ada
Kamu berpikir air matamu kering kerontang
Sebab sudah terlalu sering merasakan hal yang sama

Terulang Kembali 

Kesalahan tak membuat dia jera
Dia melakukan kesalahan yang sama
Membuka perih yang terkukur lama
Mengulang luka yang sudah tiada

Kamu mencoba kuat
Tegar dengan keadaan
Tak gentar dengan cobaan
Meski hati sudah mengatakan akhiri saja

Hingga hari ini
Kamu belum punya alasan untuk berpisah
Sapaan dan obrolan jadi halangan
Pertemuan jadi penghalang untuk melupakan

Pikiranmu mengatakan lupakan saja
Tapi hati mengatakan tidak
Kamu bingung sendiri
Tidak ada solusi menuju jalan terbaik

Kamu tahu suatu saat akan terulang kembali
Sakit yang terus menghantuimu ini
Selama waktu terus mempertemukanmu
Dengan seseorang yang tak tahu malu itu



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.