Jangan Belanja Online di Instagram

Belanja online di instagram

Seorang teman, sebut saja Jebleh (bukan nama sebenarnya) dia baru saja kehilangan uang 200 ribu rupiah karena kena tipu sebuah online shop di instagram. Mampus kau jebleh #eh

Bodohnya, Jebleh masih percaya saja padahal sudah ada akun Instagram yang mengatakan kalau online shop tersebut scam alias penipu. Tapi dia tidak langsung percaya.

Jebleh berdalih kalau pihak yang mengatakan online shop itu penipu mungkin saja datang dari rival atau pesaing bisnisnya. Lantas dia tetap membeli barang dari online shop itu. Setelah memilih produk yang akan di beli, dia segera menghubungi sang admin dan mentransfer uangnya.

Jebleh mengatakan, seller-nya sangat meyakinkan. Apalagi sudah ada puluhan testimoni dan bukti pembayaran dari para buyer yang sudah jadi pelanggannya. Itu tambah meyakinkan dia kalau online shop yang satu ini bukan penipu.

Tak lama setelah ia bayar, seller itu tiba-tiba menghilang, tidak bisa dihubungi. Katanya, chat WA-nya di blokir oleh seller online shop. Bayangkan, sekesal apa teman saya itu. Menyesal, sudah pasti. Tapi Jebleh masih tidak menyangka si seller bisa mengkhianati cinta kepercayaannya selama ini.

Bagi online shop, berjualan di Instagram memang masih pilihan yang bagus dari segi marketing. Instagram terbukti lebih ampuh dalam mendekatkan buyer dengan seller.

Tapi kita sebagai calon pembeli harus lebih berhati-hati. Masih banyak online shop yang menggunakan metode pembayaran yang bagi saya sangat usang, yakni via transfer bank (tanpa perantara). Jadi buyer atau pembeli mengirim langsung ke rekening pribadi si penjual.

Metode pembayaran ini terbilang rawan penipuan karena tidak ada jaminan kalau barang akan dikirim. Seperti kasus teman saya si jebleh, tidak ada gunanya mentrasnfer sejumlah uang karena barangnya tidak akan dikirim. Si seller bisa senang-senang setelah telah mendapat sedekah dari si jebleh.

Walaupun online shop di Instagram sudah memberikan bukti testimoni dan bukti transfer dari pembeli sebelumnya, tidak ada yang bisa menjamin mereka tidak menipu. Sebab berbagai testimoni dan bukti tranafer mudah sekali di rekayasa.

Ada baiknya sekarang ini kita lebih berhati-hati dengan transaksi online yang hanya mengandalkan kepercayaan lewat testimoni dan bukti pembayaran. Lebih baik kita membeli produk lewat e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee.

Jual-beli disana jauh lebih aman. Apalagi sering ada event diskon, cashback, hingga gratis ongkir. Kalaupun tidak memakai e-commerce masih ada platform rekber yang memberi jaminan keamanan agar uang kita jelas larinya kemana.

Jika tetap kekeuh ingin beli barang di Instagram, pastikan online shop itu memiliki toko di salah satu atau beberapa e-commerce populer.

Karena bagi saya aneh kalau jaman sekarang jika ada online shop tidak mau mendaftarkan tokonya ke e-commerce karena jelas-jelas keuntungannya besar. E-commerce tidak memasang tarif alias gratis, Apalagi, seperti yang sebutkan diatas, banyak program gratis ongkir serta cashback yang tidak dibebankan kepada seller.

Atau kalau mau gunakan cara yang pernah saya lakukan. Jika kalian menginginkan satu produk di Instagram misalnya jam tangan dengan model dan merk B, jangan dulu beli di seller-nya. Coba cek apakah jam tangan dengan model dan merk yang sama tersebut dijual juga di Shopee atau Tokopedia misalnya. Kalau ada ya syukur, kita tinggal beli produknya disana.

Mulai sekarang, daripada beresiko tertipu lagi, lebih baik jangan sekali-kali beli barang di instagram ya jebleh. Bukan berarti saya menganggap semua seller di instagram itu penipu ya.

Tapi setidaknya jika resiko penipuannya masih besar dan kita tidak asal-usul si penjual secara langsung, bukankah lebih baik mencari platform yang lebih aman kan?

Foto: marketingsingapore.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.