Sama-Sama Tidak Tahu

beban hidup

Seseorang menjalani kehidupan yang kompleks. Tapi tak banyak orang yang menyadarinya. tiap individu nyatanya selalu punya rahasia yang di pendam. Di timbun dalam lubang yang terdalam. Tak ada seorangpun tahu kecuali dia dan Tuhannya.

Setiap orang tua mengetahui anaknya kuliah di luar kota, merantau, setahun kemudian pulang kampung. Anaknya tak pernah bercerita kesulitan-kesulitan apa yang ia hadapi semasa kuliah. Orang tuanya tidak tahu sedih, suka duka, marah, kecewa, lelah dan seribu perasaan yang ia rasakan. Yang mereka tahu anaknya kuliah seperti biasa seolah tak pernah menimpa hal buruk pada kondisi psikologisnya.

Begitu juga sebaliknya. Seorang anak belum tentu tahu semua masalah orang tuanya. Bahkan orang tua cenderung lebih tertutup dengan alasan tidak enak hati atau tidak mau membebankan sebuah masalah pada anak-anaknya. Cukup mereka sendiri yang tahu, anaknya sesekali menyadari kesedihan mereka, tapi tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa. Terkadang kesal juga jika tak mampu membantu. Tapi apa boleh buat? Posisi kita hanya seorang anak.

Ada seorang wanita menjalani hubungan dengan kekasihnya. Hubungan mereka terlihat baik, kemesraan di perlihatkan di media sosial, ucap sayang dan rindu di lontarkan sesering mungkin lewat mulut maupun jari-jemari di layar ponsel. Namun siapa yang tahu, salah satu diantara mereka (atau mungkin keduanya?) memiliki ketertarikan dengan orang lain.

Mereka menjaga rahasia ketertarikan itu sampai waktu yang tidak bisa di prediksi. Ada yang akhirnya hanya jadi pengagum karena tahu diri sudah punya pasangan, ada pula yang sampai memutus hubungan dengan yang lama lalu berpindah pada hati yang baru.

Dalam hidup ini kita sama-sama tidak tahu. Sama-sama menjaga rahasia untuk diri sendiri. Sama-sama menyembunyikan apa yang menurut kita harus disimpan dalam hati dan tidak ada satupun yang mesti mengetahuinya. Walaupun ada banyak orang yang senang curhat, senang bercerita tentang keluh-kesah hidupnya. Namun ada sebagian yang pasti dirahasiakan.

Terkadang kita tidak berhak tahu tentang masalah orang lain. Bukan berarti itu egois. Namun proses kehidupan yang dilalui seseorang memang harus dirasakan sendiri, dijalani sendiri, sesakit apapun itu. Sebab dari situ seseorang akan mengambil hikmah dan pembelajaran hidup lalu membawa mereka pada pendewasaan. Untuk apa? Agar mereka mengerti proses, agar mereka mengetahui pribadinya yang sekarang merupakan hasil dari tempaan keras di masa lalu.

Saya jadi teringat dengan kata-kata May Parker atau bibi May dalam film Amazing Spiderman. Saya lupa persis kalimatnya tapi kurang lebih konteksnya seperti ini, "Setiap orang akan punya satu rahasia yang tidak akan pernah diceritakan kepada orang lain, meski itu orang terdekatnya."

Walau hanya fiksi, tapi kalimat itu buat makjleb, buat kepala saya mengangguk-angguk, geleng-geleng, angguk-angguk, geleng-geleng, angguk-angguk, geleng-geleng. Ternyata seterbuka-bukanya seseorang, ada saja yang mesti disembunyikan. Sekalipun itu datang dari orang yang paling di sayang, entah keluarga, sahabat atau pasangan.

foto: steemkr.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.