Review Film 'The Dark Tower': Penghancuran Menara Pelindung Alam Semesta

film the dark tower


Film ini diadaptasi dari novel seri pertama karya Stephen King dengan judul yang sama: The Dark Tower. Menceritakan tentang seorang Gunslinger, Roland Deschain yang berusaha balas dendam atas kematian ayahnya kepada seseorang berbaju hitam, Walter yang memiliki kekuatan sihir untuk mematikan dan menghidupkan orang mati. 

Walker ingin menghancurkan sebuah menara gelap yang merupakan pelindungi alam semesta dari kegelapan. Ia berusaha menghancurkannya agar setan dan monsters yang berada diluar alam semesta dapat masuk kedalam dan Ia dapat menguasai seluruh dunia. Namun untuk menghancurkan tower itu, hanya lewat pikiran anak-anaklah yang bisa melakukannya. Ia menculik anak-anak untuk dimanfaatkan sebagai penghancur menara gelap tersebut.

Seorang anak bernama Jake Chambers memiliki ‘kekuatan’ spesial dibandingkan anak-anak lainnya. Ia berkali-kali bermimpi tentang kehancuran The Dark Tower. Dalam penglihatan mimpinya, Ia melihat The Gunslinger, pria berbaju hitam, monster dengan kulit wajah palsu dan mimpi-mipi lainnya. Setelah mimpi itu terjadi ia segera menggambarkannya ke dalam sebuah sketsa gambar. kemudian ia bercerita dan memperlihatkan hasil sketsa tersebut kepada ibunya. 

Akan tetapi sang ibu tak percaya. Ia menganggap bahwa Jake hanya sedang berkhayal tentang mimpinya saja. Bahkan ayah tirinya mengaggap Jake sudah gila dan menyarankan agar ia segera dibawa ke layanan klinik gratis untuk mengobati gangguan jiwa. 2 orang perwakilan klinik datang untuk segera menjemput Jake, namun ia melihat salah satu dari mereka menggunakan kulit wajah palsu seperti yang pernah ia mimpikan. 

Jake semakin yakin bahwa mimpinya itu benar-benar nyata ketika ada seorang pria di jalan mengingatkan kenyataan mimpi itu. Ia juga memposting sketra gambar rumah yang ada pada mimpinya ke sebuah forum internet dan ada seseorang yang mengetahui tempat itu. Ia segera mengatur strategi, berpura-pura mengikuti kemauan sang ibu untuk ikut ke klinik, dan diam-diam kabur lewat jendela kamar mandi untuk pergi ke lokasi tempat rumah dalam sketsanya berada.
Roland, Jake, Walter, & Arra
Roland, Jake, Walter, & Arra
Seperti judulnya, film ini mengajak penonton untuk ‘menyelamatkan’ si menara gelap oleh kehancuran dari tokoh antagonis utama, Walter. Walaupun saya belum pernah membaca versi novelnya, tapi saya merasa banyak cerita novel yang tidak cukup tersampaikan ke dalam versi film. Ini dilihat dari beberapa tokoh yang (saya harap) bisa mendapat porsi cerita yang lebih tapi kenyataannya hanya tempelan saja. 

Seperti pada scene seorang wanita dari sebuah suku terlihat ‘naksir’ pada Jake tapi ternyata dia tidak berpengaruh apa-apa pada alur cerita. Atau sang peramal cantik, Arra yang hanya menghiasi layar beberapa menit saja. Mungkin ini cukup realistis karena film ini memang sangat terfokus pada tokoh sentral Roland, Jake, Walker serta Dark Tower sebagai ‘goal’ filmnya. Durasi film ini hanya sekitar 1,5 jam dan itu terlalu singkat untuk sebuah film yang diangkat dari novel. Seharusnya alur cerita dapat dibuat lebih panjang untuk memasukan plot-plot cerita yang mungkin saja dihilangkan dari novel. 

Dalam film ini, Kita akan melihat Roland yang kesepian karena rekan-rekannya sudah mati begitu egois dan hanya memikirkan bagaimana cara membunuh Walker. Kemudian Jake si anak spesial yang bersuka rela ingin menyelamatkan alam semesta serta kerinduannya pada sosok ayah kandungnya. The Dark tower, walaupun film ini punya ending yang mudah ditebak tapi cukup memiliki alur cerita yang menarik untuk ditonton. Bagi penggemar film fantasy, film ini cukup membuat kita terbayang-bayang tentang sisi lain dari kehidupan dunia. 

Images by screenshoot film 'The Dark Tower'

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.