Fokus pada Tujuan dan Mimpi, Bukan Kepribadian diri

kepribadian manusia
via piktochart.com
Sudah lama ketika saya pertama tahu tentang istilah kepribadian seperti extrovert dan introvert. Saya baca banyak tulisan, artikel, literatur, buku, video sampai masuk komunitas kepribadian di grup media sosial. Saya mendapat banyak pengetahuan baru tentang kepribadian setiap orang termasuk kepribadian saya sendiri.

Hanya saja semakin kesini, di grup-grup media sosial, banyak orang yang mengeluh, Ada yang tidak nyaman dan tidak sedikit yang tidak mau menerima kenyataan tentang kepribadiannya. Lantas mereka mencari-cari tahu bagaimana mereka bisa berubah. Ada introvert yang ingin berubah menjadi extrovert. Begitu juga sebaliknya.

Bagi saya memikirkan terus menerus kepribadian diri sendiri tidak akan pernah ada ujungnya. Sekarang saya tak begitu peduli tentang apa kepribadian saya. Sebab terlalu fokus mempertanyakan kepribadian diri terkadang membuat kita lebih banyak mengeluh. Yang terjadi kita malah lupa dengan tujuan dan mimpi kita.

Terkadang ada orang introvert, meratapi dirinya yang sulit bersosialisasi dengan orang lain lantas membuat karirnya terhambat. Sebenarnya kegundahan itu jangan difokuskan bahwa kita adalah seorang introvert. Tapi fokus kepada penyelesaian masalahnya. Coba untuk mencari solusi pada masalah kita. Jika tidak bisa, ada cara-cara lain yang mungkin hanya bisa diketahui oleh diri kita. Atau terkadang ada juga yang menikmati kepribadian tersebut dan menemukan solusi karir lain.

Menerima diri

Permasalahan sosial dalam kepribadian bisa memunculkan masalah baru. Tentang kita yang extrovert lantas dipandang berisik, lalu kita mencoba untuk diam seperti introvert. Itu tidak dianjurkan. Dalam kehidupan sosial, menjadi diri sendiri itu penting. Tak ada masalah menjadi diri yang ‘berisik’ (extrovert) dan tak ada salahnya menjadi seorang yang sedikit berbicara (introvert) karena itu bagian dari fakta sosial yang pasti ada dan tidak mungkin semua orang disama ratakan dengan kepribadian yang sama.

Fokus pada tujuan dan mimpi

Ketika kita sudah tahu apa kepribadian kita. Ya sudah, jalani apa yang harus dijalani. Tidak perlu pusing-pusing dengan bertanya, kenapa saya harus jadi introvert atau kenapa saya dipandang jelek karena ke extrovert-an saya? 

Fokus saja pada tujuan dan mimpi. Jalani kehidupan yang telah kita punya. Ketika kita menemukan hambatan di tengah jalan yang berhubungan dengan kepribadian kita, cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Perbanyak mengevaluasi diri, introverksi diri dan mengembangkan potensi dan kelebihahan yang kita punya. Setiap orang punya tujuan hidup, jangka pendek atau jangka panjang dan setiap orang punya mimpi yang ingin dicapai di masa depan. Mengeluh dengan kepribadian tidak akan menyelesaikan masalah. Mulaikan bangun kepercayaan diri dengan kepribadian yang kita punya. Semangat!



1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.