Percaya Zodiak, Buat Apa?


Satu kata yang bisa saya gambarkan tentang zodiak adalah JIJIK.

"Ajig kasar!"

mungkin itu kalimat yang akan keluar ketika kalian membaca kata jijik itu. Loh, selebay itukah saya pada ilmu astrologi ini? 

Sebenarnya terserah saja orang mau percaya atau tidak, toh tidak mempengaruhi harga cabe-cabean di pasaran. Tapi saya tidak tahu harus bagaimana mendefinisikan orang-orang yang sungguh percaya dengan zodiak.

Ramalan zodiak sendiri bukan hal baru dalam dunia ramal-meramal. Dengan menggunakan 12 rasi bintang yang dibagi berdasarkan bulan kelahiran, zodiak dianggap mampu meramal masa depan, baik dari ramalan soal karir, keluarga, keuangan sampai percintaan.

Di salah satu portal berita favorit saya, sebut saja Kumparan, lagi sering-seringnya membuat artikel tentang zodiak. Padahal saya sendiri males kalau ada media yang terlalu afdol membuat artikel tidak logis seperti itu.

Tapi saya yakin artikel zodiak telah memancing banyak pembaca hingga portal berita sebesar Kumparan "ketagihan" untuk memproduksinya terus-menerus. 

Bukan sesuatu yang perlu di permasalahan juga sih karena namanya juga komersialisasi media. Wajar jika demand artikelnya naik, supply-nya akan ikutan naik karena itu berpengaruh pada pemasukan iklan.

Saya, jujur, pernah merasa senang jika zodiak saya, capricorn, di ramal dengan nasib baik, terutama soal jodoh dan keuangan. Tapi untunglah saya segera bertobat dan kembali ke jalan benar.

Saya tidak percaya lagi dengan segala bentuk ramalan, baik itu ramalan garis tangan sampai ramalan golongan darah. Lebih-lebih tidak percaya lagi dengan zodiak. Kenapa? bukan semata-mata zodiak itu musyrik ya. Moonmaap nih gais, saya bukan orang religius seperti sobat missqueen pikirkan.

Sebetulnya membatah ramalan zodiak tidak perlu di serang dengan dalil agama. Dengan logika pun, zodiak itu tidak make sense. Dan anehnya masih saja banyak orang percaya zodiak di tengah kondisi masyarakat yang makin realistis dan ilmu pengetahuan yang makin maju.

Dulu, dulu sekali. Raditya Dika pernah melontarkan punchline Stand Up yang lucu tentang zodiak. Katanya, ada orang kasmaran sedang baca ramalan zodiak di sebuah majalah. 

Ketika orang ini membaca kalau bintang dia dan bintang kekasihnya disebutkan sebagai pasangan yang cocok maka dia kegirangan, "Wah bener nih kata zodiak ini, kita berdua cocok banget."

Tapi kalau dalam ramalannya dia dan kekasihnya disebut kurang cocok, dia akan mengatakan, "Bakar! Bakar! Bakar aja majalah ini! Zodiak itu Musyrik!"

Ya, kurang lebih begitu.

Zodiak akhirnya cuma memvalidasi hal-hal yang kita inginkan saja. Zodiak yang bagus kita percaya, zodiak yang jelek dianggap salah. Jadi sebenarnya Anda percaya zodiak apa tidak!?

Kenyataannya, zodiak seringkali cuma dijadikan penghibur dari realitas kehidupan seseorang. Karena seolah memberi harapan-harapan tertentu. Ini pun dibenarkan oleh sains, bahwa ramalan zodiak dapat menyenangkan orang-orang sekalipun kebenarannya masih dipertanyakan.

Itu terjadi karena ada yang disebut dengan efek Barnum. Secara psikologis, efek ini terjadi karena manusia mudah tertipu dan menipu diri sendiri.

Manusia punya kecenderungan untuk menerima hal yang ingin mereka dengarkan sebagai hal yang positif dan menolak hal-hal negatif yang tak ingin mereka dengarkan.

Ramalan ramalan tersebut seringkali membuat seseorang jadi berharap terlalu besar dan ujung-ujungnya meyakini sesuatu yang sebetulnya hanya "tebak-tebakan" si pembuat zodiak.

Kalian bisa survei sendiri, ramalan zodiak  di tiap media itu hasilnya pasti berbeda. Misalnya bintang kalian adalah sagitarius. Coba kalian buka ramalan hari ini tentang sagitarius di Kumparan.com dengan yang di Tribunnews.com pasti hasilnya tidak sama.

Di kumparan misalnya, Sagitarius dalam masalah keuangannya sedang bermasalah. tapi di Tribunnews malah mengatakan keuangan kalian sedang baik. Kacau kan? Lalu yang bener yang mana coba?

Masalahnya lagi, zodiak selalu mengeneralisir permasalahan seolah semua orang punya masalah hidup yang sama antara satu dengan yang lainnya.

Cuma karena saya berbintang capricon, bukan berarti saya punya permasalahan karir dan percintaan yang sama dengan orang yang punya bintangnya capricorn juga. Padahal permasalahan tiap individu itu pasti berbeda meski pun bintangnya serupa atau lahir di bulan sama sekalipun. 

Jadi, masih percaya zodiak? Hmm.. Saya sih tidak!

Foto: Grid.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.