Youtube Toxic, Podcast "Berisik"

Podcast BEFOREiSLEEP
Salah satu podcast di Spotify "BEFOREiSLEEP"

Setiap kali melihat trending Youtube, ada banyak video seru dan menghibur. Sejauh ini, Youtube jadi platfrom yang mengasikan untuk di tonton semua orang. Tidak ada video yang melanggar atau berkonten vulgar. Pihak Youtube pun pasti tidak sembarangan memasukan video ke dalam trending. Pastilah ada filter tersendiri.

Akan tetapi, jika kalian perhatikan video trending di Youtube tidak terlalu memusingkan kualitas konten. Patokannya hanya pada daya tarik yang bagus dari sisi hiburan dan itu sejalan dengan isu terkini dan kontroversi.

Akhirnya sebagian besar konten jadi terlihat unfaedah. Ada beberapa video yang isinya recycle berita dari televisi dan di narasikan dengan suara robot Google Terjemahan. Ya menurut saya itu aneh.

Video-video yang sifatnya mengedukasi masih terbilang jarang yang masuk trending. Namun video-video yang masuk trending ini bisa jadi cerminan bagaimana karakteristik pengguna Youtube indonesia. Jadi secara umum penonton kita suka dengan konten yang sekedar menghibur dan minim edukasi.

Sebetulnya itu wajar dan tidak salah-salah amat karena kebanyakan orang buka youtube tujuan paling utamanya bukan untuk cari ilmu tapi cari hiburan. "Kalau cari ilmu di sekolah aja, di kampus aja, atau browsing aja di google." Kira-kira begitu yang ada di pikiran mereka.

Padahal Youtube adalah sarana yang paling relevan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan karena lewat video biasanya orang-orang akan lebih mudah memahami dibandingkan harus membaca buku. You know lah, ini berbanding lurus sama karakter masyarakat indonesia yang lebih suka menonton daripada membaca.

Saya sendiri tidak menyalahkan perilaku penonton youtube yang seperti itu. Sebab saya pun melakukan hal yang sama. Karena saya sudah hampir tidak pernah lagi menonton televisi, Youtube jadi sarana hiburan "visual" utama di kala waktu luang.

Tapi saya tidak begitu saja tercecoki dengan konten yang sekedar cari ketawa, liat prank, mukbang dan lain sebagainya. Tapi lebih dari itu, saya juga berusaha mencari konten edukasi yang setidaknya berkaitan dengan keilmuan di jurusan tempat saya kuliah. Lebih-lebih saya bisa dapat wawasan baru dari konten yang berbobot alias 'ada isinya'.

Adapula konten yang bisa sedikit mengajak kita mikir. Ada beberapa Youtubers mengemasnya dalam bentuk video diskusi yang memgangkat isu sosial, politik, sosbud dan agama, atau talkshow yang mendatang para pakar ahli dibidangnya. Inilah konten yang sangat pantas masuk trending.

Tapi kenyataannya views yang didapat tidak terlalu besar. Sekalipun ada yang bisa sampai diatas satu juta, tapi kenaikan viewsnya cukup lama. Ini kan jadi berbanding terbalik dengan video prank yang bisa berjuta-juta hanya dalam waktu singkat.

Karena banyaknya konten unfaedah, Youtube jadi platform yang lumayan toxic. Memang bukan salah platformnya, tapi antara konten kreator dan penonton setianya jadi lingkaran yang semakin memperbesar market konten unfaedah.

Contohlah yang paling ramai sekarang video prank yang selalu berhasil meraup jutaan views. Para kreator pun menganggap video prank sebagai 'lahan basah' untuk ditiru. Maka tidak aneh kalau sekarang youtubers seeakan berlomba-lomba membuat konten prank.

Akhirnya, Youtube berubah menjadi platform yang tidak sehat lagi. Diluar peliknya dunia Youtube, sebetulnya saya sedang seru-serunya menikmati konten di platfrom baru bernama Podcast.

Podcast masih terbilang baru di indonesia. Tapi satu hal yang menarik dari Podcast adalah tidak ada (atau mungkin belum ada) kreator yang toxic. Kebanyakan konten Podcast isinya ngobrol ngalor ngidul, diskusi ringan, baik yang dilakukan secara monolog maupun beramai-ramai.

Menurut saya itu jauh lebih asik daripada melihat sebagian besar konten Youtube sekarang. Mendengarkan Podcast jadi rutinitas baru saya di pagi hari sebelum beraktivitas maupun sebelum tidur. Mendengarkan Podcast mirip seperti kita sedang mendengarkan radio.

Pagi-pagi sambil ngopi, buka Podcast atau paling enak dilakukan sebelum tidur, mendengarkan Podcast sambil rebahan di kasur. Berasa lagi dibacakan dongeng. Hahaha.

Podcast dalam hal ini memang jauh lebih berisik. Berisik dengan konten yang isinya orang ngobrol, mendiskusikan sesuatu dari yang paling berat seperti politik dan agama, sampai konten yang ringan-ringan seperti curhat soal relationship, karir, permasalahan sehari-hari, bahkan cerita-cerita horror pun lengkap disana.

Pokoknya jika kalian belum pernah mendengarkan Podcast, saya sarankan untuk mencobanya. Aplikasi Podcast yang mudah digunakan kalau saya sih di Spotify. Disana ada pilihan podcast teratas dan populer yang bisa didengarkan.

Selain itu, Podcast juga bisa diakses di aplikasi Soundcloud, Apple podcast dan Google podcasts. Cuman kebetulan smartphone saya hanya ada aplikasi Spotify, jadi saya terbiasa mendengarkan Podcast disana.

Beberapa kreator Podcast, ada yang hanya rilis kontennya di satu aplikasi saja, seperti hanya bisa diakses di soundcloud misalnya. Tapi banyak juga kreator Podcast yang merilis kontennya di hampir semua aplikasi yang menyediakan Podcast. Jadi kalian bisa akses Podcast tertentu dimana saja.

Belum pernah coba mendengarkan podcast? Yuk coba sekarang!

1 komentar:

  1. They anticipate no discipline for their conduct, yet will rebuff you in manners you can never envision, not even in your most exceedingly awful bad dreams, for even the most insignificant offense. Signs That Shows You Are In A Toxic Relationship

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.