Mau Belajar Nulis? Harus Mulai Darimana?

blogger

Ada sebagian orang yang merasa tertarik untuk belajar menulis. Menulis disini maksudnya bukan belajar menuliskan huruf-huruf abjab dalam bentuk tulisan ya. 

Tapi menulis disini artinya mengungkapkan apa yang ada pikiran dalam bentuk sebuah karya tulis, baik itu karya sastra, cerpen, puisi, atau non fiksi seperti esai dan opini. 

Nah, banyak sekali orang bingung harus memulai belajar menulis dari mana. Kalau dilihat dari luar, menulis itu sepertinya mudah. Padahal tidak seperti itu. 

Menulis butuh skill untuk merangkai dan menggabungkan kata demi kata ke dalam tulisan yang disusun rapih sehingga pesan yang ingin sampaikan kepada pembaca bisa diterima serta memberi manfaat dan pengetahuan baru. 

Mungkin ada yang merasa bingung harus memulai belajar nulis dari mana? Bagi seorang pemula ada beberapa media yang mudah di praktekan sebagai tempat untuk belajar mengembangkan kemampuan menulis. Diantaranya:

1. Menulis Diary

Ada yang menganggap menuli diary adalah kegiatan yanag kuno. Padahal percaya atau tidak seorang penulis besar sekalipun pasti memulai kebiasaan menulis dari disini. Setidaknya kebiasaan menulis itu selalu dimulai dari hal-hal kecil. Seperti enulis diary misalnya.

Untuk sekarang ini memang sudah tidak zaman lagi menulis diary. Tapi, diary yang dimaksud bukan berupa buku tebal, tapi diubah medianya ke dalam bentuk tulisan digital. Konteksnya tetap sama yaitu ‘curhatan pribadi’, hanya saja tulisan itu bisa kita tulis di Laptop di Ms word atau smartphone melaui aplikasi notes.

Ya, yang namanya diary pastinya isi dari curhatannya tidak bisa dibaca oleh orang lain. Hanya kita dan tuhan yang tahu isinya. Jadi menulis diary itu bisa jadi sarana mengasah kemampuan menulis paling mendasar dimana kita tidak perlu malu tulisannya kita jelek atau tidak karena toh yang baca hanya kita saja.

Menulis diary juga jadi proses kita untuk percaya diri, membiasakan menulis. Menulis diary bisa mengajarkan kita untuk terbuka pada diri sendiri dan menghiraukan segala hal yang kita anggap memalukan. 

Kalau nulis cerpen butuh ide atau imajinasi, kalau nulis opini butuh mikir keras, kalau nulis essai butuh riset. Sedangkan nulis diary kita tidak butuh apa-apa selain mengeluarkan uneg-uneg yang ada di kepala. jadi nulis diary itu bisa jadi sarana paling mudah buat belajar nulis.

2. Menulis di berbagai platform


Sekarang ini, menulis di internet bukan hanya di blog. Sebetulnya ada media yang lebih menarik dari sekedar menulis di blog. Salah satunya adalah sebuah platform citizen media bernama Kompasiana.com. Dengan menulis di media umum seperti itu, kesempatan untuk dibaca lebih baca orang lebih terbuka lebar.

Kanda pribadi, agak kurang menyarankan untuk menulis di blog karena blog itu punya satu kelemahan yaitu tingkat keterbacaannya yang rendah, terutama jika kita adalah blogger yang awam dimana kita belum punya koneksi dan loyalitas dari pembaca. Jadi kesempatan untuk mendapat jumlah pembaca yang besar sangat kecil. 


Berbeda jika kita menulis di Kompasiana dimana disana kita bisa saling belajar bersama dalam mengembangkan kemampuan menulis bersama belasan ribu citizen media lainnya. Selain menulis kita bisa saling benangggapi dan saling berkomentar. 

Disana juga kita bisa mengikuti lomba-lomba yang sering diselenggarakan oleh pihak Kompasiana dengan hadiah yang cukup menggiurkan.

Atau kita juga bisa bergabung dengan Qureta.com. Apa itu?

Sama seperti Kompasiana, hanya saja setiap tulisan yang di kirim ke Qureta harus melewati proses editing oleh editor. Qureta memiliki beberapa aturan kepenulisan yang menuntut kita untuk menulis dengan rapih, mematuhi ejaan bahasa indonesia yang baik dan minim kesalahan penulisan (typo). 

Sebetulnya tidaklah sulit untuk lolos seleksi oleh editor. Cukup mematuhi aturannya maka tulisan kita akan segera di posting. Jika tidak, tulisan akan dikembalikan kepada kita dan editor meminta agar tulisan di edit lagi. 

Selain menulis di blog daffaardhan.com, saya juga suka menulis di Kompasiana dan Qureta juga. Silahkan yang mau baca-baca tulisan saya disana baca aja, gratis. Klik link dibawah ini:
Kompasiana.com/daffaardhan
Qureta.com/profile/daffaardhan


3. Menulis di Media Sosial

Media sosial jadi tempat yang paling familiar buat kita. Bila biasanya status facebook diisi dengan curhat, atau kata-kata mutiara, maka coba sesekali menulis gagasan pendek ke dalam status kita. 

Yang namanya belajar menulis itu bertahap. Kita bisa menulis tulisan pendek kurang lebih 200 kata di Facebook atau media sosial lainnya. Tulis sesuatu yang ringan. 

Kalau biasanya kita hanya nulis curhat pendek,coba belajar untuk menulis ‘curhat’ secara dekskriptif dimana penjelasannya diungkapkan sedikit lebih mendetail.

4. Nulis Wablog

Bagi yang tidak punya komputer atau laptop. Kita bisa gunakan blog namun versi yang lebih ringan, namanya wapblog. Wapblog ini sama seperti blog. Hanya saja kita bisa menulis dengan lebih mudah di hp kita. Blog yang ada sekarang memang kurang mendukung kita untuk menulis di smartphone. 

Nah, wapblog ini memberikan sedikit kemudahan untuk menulis maupun mengatur tampilannya. Menulis di wapblog juga lebih fleksibel karena bisa dilakukan dimana mana tanpa ribet haras membawa laptop yang besar. 

Hal yang perlu pembaca tahu bahwa menulis itu bukan masalah bakat, tapi masalah jam terbang dan bagaimana pintar-pintarnya kita saja dalam mengasah kepekaan terhadap ide dan gagasan lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Ya, intinya menulis itu bukan masalah bakat, tapi ketekunan.

saya ingat penulis kondang Amerika Serikat, J.K Rowling pernah berkata bahwa mulailah dengan menulis hal-hal yang kita ketahui. tulislah tentang pengalaman dan perasaan kita sendiri.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk mulai belajar nulis mulai dari sekarang!

“Ikatlah ilmu dengan menulis.” – Ali Bin Abi Thalib

4 komentar:

  1. Bagus juga bisa membantu orang harus dari mana jika mau nulis

    BalasHapus
  2. Bagus gan artikelnya karena dengan menulis kita bisa dikenal sama dunia.

    BalasHapus
  3. mantap gan, ente emng penulis yang luar biasa, pengen blajr banyak dari blog-blog kayak gini

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.