Pelecehan Seksual, Kesalahan Ada pada Pria atau Wanita yang Salah dalam Berpakaian?

pelecehan seksual
image via merdeka.com
Saling menyalahkan. Itulah dua sudut pandang dari setiap rentetan kasus pelecehan seksual yang terjadi di negeri tercinta ini.

Pemerintah membuat gerbong khusus wanita salah satu tujuannya agar kasus pelecehan seksual ini bisa hilang karena menurut mereka kasus ini terjadi karena kesalahan pria. Ya, pria selalu salah dan wanita selalu benar. Pria melakukan pelecehan seksual pada wanita. Ya, pria yang salah.  

Padahal, menurut kanda ada hubungan sebab-akibat kenapa pelecehan seksual ini bisa terjadi. Pria tidak akan melakukan pelecehan jika wanita tidak “memancing”nya. Misalnya memakai pakaian yang minim dan kurang bahan. Jelas bagi pria-pria ‘otak mesum’, pakaian tersebut memancing syahwat pria. 

Jadi yang salah siapa? Ya jelas yang salah adalah wanita. Siapa suruh pakai pakaian minim dan kurang bahan? Kalau tidak mau dilecehkan silahkan gunakan pakaian yang lebih sopan dan pantas. Kira-kira begitu kata kanda.

Tapi hayati berkata pada kanda, “tetap yang salah adalah pria. Mau pakaian seminim dan sekurang bahan apapun jika prianya kuat iman dan tidak berotak mesum, pelecehan seksual tidak akan pernah terjadi. Pria salah karena otak mesum. Pria salah karena pikirannya cuma di selangkangan saja. Bila pria baik-baik, berhati suci, berpikiran jernih sejernir air kobokan, pelecehan tidak akan terjadi.”

Kemudian, hayati mengusap-ngusap tangan ke dadanya, berusaha menahan emosi, lalu membuka mulutnya, “Lihat negara tetangga kita Singapura. Mereka negara liberal, pakaian minim dan kurang bahan dimana-mana, sudah terbiasa bahkan sudah seperti makanan sehari-hari. Tapi pelecehan seksual disana sangat rendah. Mereka tak punya gerbong kereta khusus wanita karena untuk apa juga kalau tidak pernah ada kasus yang merugikan wanita sehingga pemerintah harus memisahkan antara gerbong kereta pria dan wanita seperti di Indonesia.”

Jadi, kesalahan memang ada pada pria. Di singapura mereka lebih bermoral, mereka tahu malu. Walaupun dada dan paha wanita bertebaran dimana-mana tapi jarang sekali pria yang terhasrat melakukan pelecehan seksual. Lah, di Indonesia? Mengaku lebih beragama, bermoral, tapi masih banyak oknum mesum bertebaran dimana-mana.”

Bukankah lebih baik kita usulkan saja gerbong khusus pria? Tapi.. Hayati takut. Takut jika ada gerbong khusus pria, pelecehan seksual justru lebih meningkat. Kenapa? 

“Karena.. Kanda pasti tahu sendirilah jawabnnya.” kata hayati sambil tertawa.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.