DPR: Lembaga Terkorup dan Cerminan Rakyat Indonesia

serang gedung DPR!

Survey dari organisasi internasional Transpararency International mengatakan bahwa DPR adalah lembaga pemerintahan yang paling korup di Indonesia. Survey ini memandang bahwa lembaga ini punya image paling buruk bila dibandingkan dengan institusi Polri.  Image buruk itu terbentuk dari berbagai fakta di lapangan tentang bagaimana kelakuan oknum anggota DPR yang seharusnya menjadi wakil rakyat yang baik, namun malah melakukan tindak korupsi serta memberikan etika yang tak patut di contoh.

Bahkan Gus Dur aja dulu pernah bilang kalau DPR itu seperti Taman kanak-kanak (TK). Walaupun pada akhirnya dia menyesal pernah berkata seperti itu. kenapa? karena dia menganggap kalau Taman kanak-anak itu lebih suci, cerdas dan kreatif daripada anggota DPR yang kotor dan kreatif mencari celah mencari uang.

Ya, walaupun yang korup itu hanya oknum, tapi oknumnya kayaknya kebanyakan ya. Ya kalau oknum seharusnya satu atau dua aja. lah, Tapi ini banyak. Jadi tidak salah ya kalau sebagian rakyat Indonesia terlalu banyak su'udzon sama DPR. 

Anehnya, image buruk DPR ini tidak berubah walau sudah berganti-ganti rezim. Bukankah seharusnya DPR berbenah diri atau mencoba untuk berkaca, intropeksi atau mengevaluasi diri. Apa mereka tidak pernah punya keinginan untuk membuat terobosan agar image buruk itu bisa berubah menjadi baik? Atau kah sebenarnya mereka nyaman atau bahkan tidak peduli tentang pandangan jelek masyarakat terhadap lembaga ini karena yang penting gaji besar, fasilitas mewah, tapi kerjaan ngan tidur we?

Survey transparency.org itu diperkuat dengan terbongkarnya kasus korupsi mega proyek E-KTP yang sekarang sedang booming. Oknum yang terlibat sebagian mengaku di fitnah dan didzolimi. benar kah? Ah, biarkan saja mereka berkoar. Toh yang memutuskan mereka terlibat atau tidak hanya bisa terbukti di pengadilan. Tinggal tunggu aja tanggal mainnya.

Kalau sudah begini, pantas kah jika tindak korupsi ini sepenuhnya kesalahan DPR? Tidak juga. Sebab mereka tidak akan berada di kursi DPR kalau bukan dari ‘jasa’ rakyat indonesia itu sendiri. Mereka kan dipilih oleh rakyat. Ya, kalau memang rakyat kecewa dengan kinerja mereka, terus ngapain tiap 5 tahun sekali rakyat pilih mereka? Mas tonggos bilang, lebih baik golput saja. Lah, kalau semua golput yang duduk di DPR siapa? Bingung tenan iki.

Seharunya. rakyat Indonesia bukan hanya bisa kecewa namun intropeksi diri juga. Anggota DPR yang mereka pilih seharusnya benar-benar punya track-record yang baik. Masalahnya calon-calon  anggota DPR yang bahkan pernah di penjara atau pernah terjerat berbagai kasus oleh rakyat masih aja dipilih dan terpilih. lalu, Siapa yang salah? Rakyat juga, lah, siapa suruh pilih mereka?

Sebenarnya, citra DPR yang korup (bisa jadi) cerminan dari rakyat indonesianya sendiri. Apa rakyat indonesia sudah memilih dengan cerdas? apakah rakyat indonesia sudah tidak tertarik lagi memilih calon anggota dewan yang punya track record buruk, tidak tergiur dengan money politic atau serangan fajar? kalau masih, jangan harap oknum DPR yang korup itu bisa hengkang dari Indonesia. 



2 komentar:

  1. komen dong. Setuju deh sama penulisnya wkwk btw kritik saran ya itu ada pengulangan paragraf bagian Gus dur yang bilang TK lebih suci dll, itu ada dua wkwk. Selebihnya keren sekali. Terus bersuara. Terus berkarya. hahaha /ngunjungi blog daffa/

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu paragraf gus dur yang bilang Tk lebih suci itu ke copas ulang di paragraf lain, baru nyadar. makasih teh kritik sarannya hehhe^^

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.