Setelah itu apa?


what's next

Terkadang, ada masa dimana kita akan tersadar atau bingung dengan apa yang telah kita capai karena kita baru mengerti bahwa sesuatu yang kita inginkan dari dulu, setelah terwujud, jadi terasa biasa saja. Padahal dulu keinginan itu nampak menggebu-gebu.

Ketika ku bermimpi ingin menjadi orang paling terkenal, kuberharap aku akan jadi orang paling sempurna. setelah mimpi itu tercapai..

setelah itu apa? Aku tak merasakan kesempurnaan itu. Semua orang melihatku dan aku membenci itu. Aku tak punya sesuatu yang bisa aku sembunyikan. Termasuk kehidupan pribadiku. Semua hal tentangku jadi pembicaraan dunia. Bahkan tentang hal-hal sepele. tak ada lagi yang namanya sebuah privasi.

Ketika aku bermimpi ingin menjadi orang terkaya di dunia, kuberharap aku akan jadi orang paling bahagia. Kemudian mimpi itu tercapai,

Setelah itu apa?

Semua biasa-biasa saja. Yang ada hanya ketakutan-ketakutan yang menyelimuti sepanjang hari, sepanjang tahun. Orang-orang terdekatku yang dulu sangat ramah berubah menjadi seorang menjilat kelas kakap. Mereka ingin berteman denganku karena uangku. Tak ada satupun yang tulus.

Ketika ku bermimpi menjadi seorang yang paling cantik didunia. Kuberharap semua orang akan menatapku, memujiku dan mereka akan terkesima dengan wajah yang luar biasa sempurna. Kemudian mimpi itu tercapai..

 setelah itu apa?

Entah kenapa aku jadi membenci pujian itu. Mereka mendekatiku, merayuku, menganggapku sebagai ladang uang, ladang nafsu birahi mereka. Tak ada orang yang mau berteman denganku dengan tulus. Yang ada hanya manusia manusia sampah yang punya mengekpoitasiku, wajahku dan tubuhku.

Ketika kubermimpi menjadi seorang yang paling cerdas, punya banyak keahlian, menulis banyak jurnal, buku, maupun penemuan baru. Maka orang orang akan melihatku dengan respect. Mereka akan merendah dan tak ada satupun orang yang menggapku bodoh. Semua yang aku ciptakan bagai pemberian tuhan yang mutlak. Setelah mimpi itu tercapai..

setelah itu apa?

Sepanjang hari aku dipenuhi deadline. Semua orang menuntutku untuk menciptakan hal baru setiap waktu. Padahal, aku tak pernah menginginkan ini.

Ketika aku bermimpi menjadi orang paling berkuasa di negeriku. Kuberharap semua orang akan menghormatiku. Takut kepadaku. Tak akan ada orang yang berani menantangku. Setelah mimpi itu tercapai?

Setelah itu apa?

Kekuasaan membebani hidupku. Pikiranku terkuras habis untuk memikirkan nasibku kedepan. Pikiranku dipenuhi ketakutan bila sewaktu-waktu mereka akan mencomoohku. Hidupku dipenuhi ketakutan-ketakutan bila aku tak bisa mempertahankan kekuasaanku. Kawan terdekatku akan mernedahkanku, tak akan lagi menganggapku. Keluargaku menuntutku habis-habisan. Mereka tak memikirkan keadaanku.

Ketika aku bermimpi ingin punya followers berjuta-juta macam artis, kuberharap semua banyak orang yang membaca tweetku, membaca semua keluh kesahku, banyak yang mention, reply, DM serta mem-block twitterku. Setelah mimpi itu tercapai..

Setelah itu apa?

 Setiap hari suara-suara notifikasi menghantuiku. Aku sudah matikan notifikasinya, namun tetap saja saat kubuka twitterku suara notifikasi itu lagi-lagi mengangguku. Sekarang, orang yang mention, reply, atau DM terbagi menjadi dua. Orang yang menyukai atau orang membenciku. Orang-orang terdekatku menjadi munafik. Mereka mendekatiku karena ingin twitternya di-promote atau agar ia bisa numpang produk onlinenya di twitterku. Ini semua serba salah. Kini tak ada rasa bangga dihatiku dikarenakan aku punya banyak followers.

Dan setelah saya menulis tulisan ini.. Setelah itu apa?

Diberdayakan oleh Blogger.