Evaluasi sholat fardu


Suatu hari saya ingat ketika saya sholat isya secara munfarid (sendiri) di kamar saudara saya ketika libur sekolah. Ketika saya sholat dikamar tersebut, saya menyadari ada ayah saya sedang membuka pintunya dan menengok saya sedang sholat, lalu menutup pintunya kembali.

Beberapa saat kemudian, ayah saya melakukan hal yang sama. membuka pintu kamar, melihat saya sholat dan menutup kembali pintunya. Setelah saya selesai sholat, saya keluar kamar dan melihat ayah saya sedang berdiri disamping pintu lalu berkata,"Udah sholatnya?"

"Udah."

"Kok lama banget, Berapa rokaat?"

"Ya empat rokaat"

"Oh minjem sajadahnya ya"

"Oh iya"

Kemudian ayah saya sholat.

Dari pertanyaan ayah saya tersebut. Saya penasaran, apakah sholat saya lama? Padahal saya merasa sholat saya tidak lama. Malah normal normal saja.

Saya tidak membaca surat surat panjang macam surat al baqarah atau anissa ketika sholat. Saya hanya membaca surat surat pendek seperti al-ikhlas dan An-nas.

Lalu apa yang membuat cara sholat saya terlihat cukup lama?

Ya, alasannya karena cara sholat ayah saya yang berbeda. Mungkin bacaan bacaan sholat ayah saya cenderung cepat dilafalkan.

Kenyataanya memang setiap orang apabila sholat secara sendiri sendiri (munfarid) alias tidak sholat berjamaah akan cenderung punya waktu sholat yang berbeda beda.

Maksudnya, ada orang yang sekali sholat fardunya sampe 1 jam (nah ini mungkin baca surat al baqarah), trus ada yang 10 menit, ada yang 5 menit bahkan ada yang sholatnya kurang dari semenit (ga tau surat apa yg dibaca).

Tiap orang kalau disuruh sholat munfarid memang ada yang lama sekali dan ada juga yang kilat macam petir. Orang yang sholatnya secepat kilat ini antara tidak khusyu atau lagi dikejar kejar hutang.

Kita memang tidak bisa menilai sholat seseorang itu khusyu atau tidak. Karena ya individu nya sendirilah yang melaksanakannya. Lama atau cepat sholatnya tergantung seberapa khusyu juga.

Lagipula memang lebih baik sholat dilaksanakan berjamaah sih agar sholat yang dilaksanakan bisa selesai bersama sama dan ganjarat pahalanya tentu lebih besar.

Namun, sholat berjamaah pun belum tentu akan membuat setiap orang yang sholat lebih khusyu. Karena ke-khusyu-an dalam sholat hanya bisa dirasakan oleh diri setiap individu bukan tergantung dari apakah sholatnya munfarid atau sholat berjamaah kan?

[Re-post dari http://m.kompasiana.com/daffaardhan/evaluasi-sholat-fardu_55dc212cf97a6133093e72fd# ]

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.