Pulang kota

Setelah uforia bulan ramadhan dengan segala tetek bengeknya lalu menyambut lebaran dengan suka cita, mudik atau pulang kampung jadi ritual wajib bagi sebagian besar masyarakat indonesia.

Sama seperti yang lainnya, saya pun ikut merayakan tradisi mudik. Walaupun sebenarnya kurang tepat kalau dikatakan mudik karena keluarga saya lahir disini, besar disini, sekolah disini, dan cari uang disini (disini=tasikmalaya).

Hanya saja keluarga besar dari orang tua saya kebanyakan tinggal di Sukabumi, jadi musim lebaran ini kami berkunjung kesana bertemu sanak sodara.

saya teringat dengan salah satu teman saya yang setiap tahun di masa lebaran ini selalu pergi ke Jakarta. Alasannya, "saya mau pulang kampung".

karena kota kelahirannya memang di Jakarta. Tapi saya katakan kalau definisi 'pulang kampung' yang ia katakan kayaknya kurang tepat.

Istilah 'pulang kampung' yang saya tahu itu adalah para pendatang di kota besar macam jakarta yang mengadu nasib disana untuk kemudian pulang ke kampung halaman mereka di masa lebaran.

Lalu dengan kasus teman saya yang berkata 'mau pulang kampung ke jakarta' rasanya kurang tepat. Bukannya Jakarta itu ibukota? Sejak kapan Jakarta mendapat title 'kampung'?

Kayaknya Akan lebih tepat kalau teman saya itu berkata, "saya mau pulang kota".

Agree?


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.